Cara Mengembalikan Uang Kembalian ke Pembeli

Salah satu pengalaman yang tak pernah terlupakan, sekaligus yang paling dikenang karena ilmu yang didapatkan bersumber dari omongan almarhum ayah ialah bagaimana cara kita mengembalikan uang kembalian ke para pembeli.

Jika biasanya setelah ditotalkan belanjaannya lalu uangnya diberikan oleh si pembeli, umumnya para penjual langsung memberikan uang kembaliannya tanpa dihitung ulang di depan pembeli tersebut.

Faktanya, cara di atas sungguh keliru, salah besar!

https://enewsindonesia.com/

Lalu, bagaimana cara benarnya?

Anggaplah pembeli tersebut berbelanja dengan jumlah belanjaan Rp18.000.-. Uang yang diberikannya ialah Rp100.000.-. Dari sini, dapat dihitung bahwa kembalian yang harus diberikan ke pembeli tersebut adalah Rp82.000.-

Pertama, katakan padanya, "uang kembaliannya delapan puluh dua ribu, ya!"

Selanjutnya, hitung satu per satu lembaran uang tersebut di hadapannya, sesuai dengan angka/nominal kembalian yang kita sebutkan barusan, dengan cara:

"lima puluh (taruh uang tersebut di hadapannya)"

"tujuh puluh (tambahkan uang Rp20.000.- yang ditumpuk di atas uang Rp50ribu tadi)"

Lalu tambahkan uang pecahan Rp10.000.- dan uang Rp2.000.- di hadapannya, tentu... dengan cara ditumpuk di depan pembeli tersebut. Sehingga, pada akhirnya, total kembalian yang diterimanya ialah Rp82.000.- sebagaimana mestinya.

Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Untuk menghindari penipuan, cuy! Kita gak pernah tahu niat pembeli tersebut. Bisa saja dia ingin mengecoh atau menipu kita.

Andailah kita langsung mengembalikan uang kembalian tersebut tanpa kita hitung di depannya, besoknya pembeli tersebut sah-sah saja kembali lagi ke toko kita dan ngaku-ngaku bahwa uang kembalian kemarin kurang -- padahal sudah pas.

Mau tak mau, kita harus memberikannya uang kembalian yang kurang seperti yang dikatakannya.

Siapa yang rugi? Siapa yang nombok? Kita!

Oleh sebab itu, praktik di atas perlu dilakukan dan/atau diterapkan oleh para penjual atau pedagang di seluruh Indonesia!