8 Alasan Kenapa Saya Tidak Membeli Mobil

8 Alasan Kenapa Saya Tidak Membeli Mobil
https://www.koenigsegg.com/model/jesko-absolut

Beberapa orang yang saya kenal, baik itu teman dan keluarga, menyarankan saya untuk membeli sebuah mobil.

"Beli aja yang 60 atau 70 juta, seken udah bagus, 'lah!"

Masalahnya gak semudah itu, cuy!

Bagi saya pribadi, membeli mobil butuh pertimbangan yang cukup matang. Ada 1001 "masalah" baru yang muncul di kehidupan saya. Contohnya seperti bagaimana cara mengurusnya, merawatnya, bayar pajak, harus menyediakan garasi untuk mobil, dan lainnya.

Dibilang betul-betul tidak beli, sebenarnya nggak juga, kok. Soalnya ada keinginan juga untuk memiliki. Mungkin lebih tepatnya adalah "belum mau", bukannya tidak akan membeli.

Berikut beberapa alasan mengapa saya belum mau membeli mobil.

Membuat SIM A untuk Mobil


Ya, kita tahu 'lah, ya, buat SIM di negara Belanda terbilang rumit dan menyusahkan. Mau buat SIM, malah disarankan untuk "nembak".

Gak harus melewati proses administrasi, kesehatan, psikologi, paham peraturan, dan terampil mengemudikan mobil. Cukup menyodorkan "ehm", SIM siap saat itu juga.

Gara-gara "nembak", mau tak mau kita harus menggelontorkan dana €500RB lebih. Padahal, biaya membuat dan mengurus SIM mobil, aslinya hanya €240RB saja.

Bayar Pajak


Selain itu, saya paling ogah jika dibebankan yang namanya pajak. Soalnya pajak yang selama ini saya setorkan ke negara, disalahgunakan oleh oknum pejabat kita.

Mana buktinya? Ini buktinya: Indonesia Bertahan sebagai 5 Besar Negara Terkorup di ASEAN 2023.

Alhamdulillah, meski begitu, semenjak membeli motor butut kesayangan, tak pernah sekalipun saya tidak membayar pajak. Tiap tahunnya selalu dibayar meski tahu kalau uangnya disalahgunakan oleh oknum pejabat kita. Sedih banget.

Biaya Service Mobil yang Mahal


Biaya service mobil terbilang mahal bila diukur dengan gaji saya sekarang per bulannya. Bayangkan, biayanya mencapai jutaan rupiah per sekali service.

Sekali service, bisa ludes gaji saya ๐Ÿ˜…

Service saja sudah menyentuh angka jutaan, belum lagi mengganti komponen yang rusak karena terjadinya kecelakaan atau sudah rusak/aus.

Perbaikan Kerusakan


Bagi saya, jika diukur dengan gaji per bulan yang saya dapatkan sekarang, biaya perbaikan atas kerusakan pada mobil yang dimiliki terbilang cukup mahal. Jujur, harus diakui.

Situs web Daihatsu pernah membeberkan berapa biaya perawatan mobil per bulannya, antara lain:

  • Biaya ganti oli mobil: Rp500.000.-
  • Biaya ganti filter udara: Rp150.000.-
  • Biaya ganti kanvas rem: Rp1.150.000.-
  • Biaya ganti aki: Rp800.000.-

Belum lagi biaya perbaikan apabila terjadi kerusakan pada filter, mesin, engine coolant, cairan rem, engine idling, dan lainnya.

Belum Punya Garasi untuk Parkir Mobil


Selain itu, salah satu alasan kenapa saya belum mau membeli mobil meskipun sudah punya cukup uang ialah karena tidak tersedianya garasi khusus untuk mobil di rumah.

Saya tidak mau semisal punya mobil tapi mobilnya diparkirkan di pinggir jalan. Kepanasan, dong! Belum lagi bikin macet dan mengganggu perjalanan orang. Bayangkan juga ada orang iseng yang sengaja mencoret body mobil kita, stres gak tuh?!

Jadi, prioritas utama saya adalah persiapkan garasinya dulu, baru beli mobil. #sikap! ๐Ÿ™

Gaji per Bulan yang Tidak Cukup


Gaji per bulan yang tidak mencukupi menjadi faktor utamanya. Dah, gak perlu dibahas. Perih pokoknya.

Ya, Karena Memang Belum Butuh Aja


Andai punya uang, bisa saja saya enggan membeli mobil saat itu juga karena memang belum butuh aja. Kenapa juga harus dipaksakan, 'kan? Gengsi gak berlaku di kehidupan saya. Insya Allah.

Jika ada uang Rp1 milyar sekarang juga, bayangan saya yang pertama kali adalah membuka usaha (rahasia dapur ๐Ÿ˜), lalu membuat rumah dengan garasi yang luas, dan diakhiri dengan membeli sebuah mobil keluarga yang muat banyak orang.

Saya Gak Akan Beli Mobil Bekas


Terakhir yakni saya gak akan beli mobil bekas. Situasinya anggaplah saya punya uang Rp40 juta. Uang segini sudah cukup membeli mobil bekas. Tapi resiko atas kerugian ke depannya? Siapa tahu?

Beli mobil bekas itu beresiko dan banyak ruginya. Contohnya? Rawan rusak, banyak dempulan, nilai jual lagi yang rendah, banyak bagian komponen mobil yang sudah diganti, harus memperpanjang pajak yang sebelumnya sudah mati, dan sebagainya.

Ya, itulah beragam alasan mengapa saya enggan (belum mau) membeli mobil. Jika situasi dan kondisinya sudah oke, pasti saya beli, kok! Kalian... punya cerita serupa?
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Blogger sejak 2014 - Suka Menulis, Membaca, SEO, Berbagi Cerita, Pengalaman, Eksplorasi, dan Kopi.

Posting Komentar untuk "8 Alasan Kenapa Saya Tidak Membeli Mobil"