13+ Tips Sebelum Menyewa Rumah: Murah, Aman, Nyaman

Sudah sebulan terakhir ini kami mencari sebuah rumah sewa yang dipersewakan bagi keluarga kecil. Gak butuh besar, asalkan lokasinya di pinggir jalan dan terdiri dari 2 kamar.

Sejauh ini, suka dukanya luar biasa random. Mengapa? Karena ada 2 tipikal manusia yang harus kita hadapi dan itu random, gak bisa ditebak. Apa itu? Ada yang serius dan gak serius menyewakan rumahnya.

Bagi yang serius, biasanya mudah dihubungi. Begitu dichat langsung direspon. Ketika diminta foto dan video rumahnya, langsung dikirim. Waktu ditanya pun, jawabannya mudah dimengerti.

Bagi yang terkesan tidak serius, biasanya susah dihubungi, chat lambat dibalas, acuh tak acuh, bahkan tidak dibalas sama sekali. Begitu diminta foto dan video rumahnya pun baru bisa dikirim besoknya karena belum sempat didokumentasikan (lah?) ๐Ÿ˜…

Yang lebih parahnya lagi (saya pernah di momen ini), biaya sewa rumah yang ditentukan tidak sesuai antara si ibu dan si anak yang punya rumah. Padahal rumah itu miliknya si anak. Si ibunya malah mengintervensi harga sewa rumah anaknya ๐Ÿ˜…

Ya begitulah lika-liku kami dalam mencari rumah sewa.

13+ Tips Sebelum Menyewa Rumah: Murah, Aman, Nyaman
https://www.neighbor.com/

Cuma dari berbagai kejadian random di atas, saya kepikiran untuk memposting artikel ini. Iseng-iseng berbagi pengalaman. Mana tahu berguna dan bermanfaat bagi banyak orang di luar sana.

Jadi, sebelum kalian menyewa rumah, ada beberapa solusi dan saran terbaik yang bisa "diambil" dari artikel ini.

Siapkan Anggaran yang Memadai


Pertama sekali yang perlu dipersiapkan adalah menyiapkan anggaran yang memadai. Alasannya karena harga sewa rumah itu gak bisa ditebak.

Cari Rumah Sewa di Internet atau Mulut ke Mulut?


Jika ditanya mau pilih opsi yang mana, maka, saya akan memilih mencari rumah sewa lewat internet. Alasannya karena jangkauan pencariannya yang begitu luas. Kalau mulut ke mulut, jawabannya kurang memuaskan.

Di sini saya memanfaatkan aplikasi marketplace Facebook dan OLX. Yang paling sering ialah lewat Facebook karena pilihannya ada beragam.

Bila perlu, gabunglah ke grup Facebook yang berkaitan dengan kota di mana kalian mencari rumah sewa. Misalkan lagi cari rumah sewa di seputaran kota Bandung, maka gabung ke grup mengenai kota Bandung. Silakan kirim postingan bahwasanya kalian sedang mencari satu unit rumah sewa.

"Assalamu'alaikum, kang. Saya lagi nyari rumah sewa beton. Jangan semi atau full kayu. Budget 4 juta - 6 juta. Utamakan bebas banjir ya kang. Terima kasih banyak."

Contoh kalimat di atas bisa kalian gunakan ketika ingin mengirim postingan ke grup FB yang dimaksud.

Tanya Fasilitas dan Akses Umum Apa yang Ditawarkan


Setelah ditawari beberapa rumah sewa, selanjutnya ialah bertanya fasilitas dan akses umum apa yang ditawarkan oleh pemilik rumah.

Apalagi mahal dan murahnya biaya sewa rumah ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Fasilitas yang tersedia di dalam rumah;
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumah;
  • Berapa ampere rumah tersebut;
  • Apakah boleh dipasangkan AC atau tidak;
  • Boleh direnovasi atau tidak -- meskipun sedikit;
  • Akses ke tempat strategis seperti: masjid, sekolah, pasar, rumah sakit, kantor, dll;
  • Bersih atau kotornya sumber mata air di daerah rumah tersebut;
  • Dekat atau jauh dengan kota;
  • Tersedianya garasi kendaraan atau tidak;
  • Lingkungan di sekitar rumah (padat penduduk, komplek, atau biasa saja);
  • Dan berbagai faktor lainnya.

Semua faktor di ataslah yang menentukan tinggi dan rendahnya biaya sewa sebuah rumah.

Jika dirasa-rasa sudah cocok dan "klep" dengan hati, selanjutnya kita harus membandingkan harga dari masing-masing rumah sewa yang ditemukan.

Melakukan Perbandingan Harga Sewa Rumah


Anggaplah kalian sudah mendapatkan beberapa pilihan rumah sewa dari postingan FB di atas, terlebih sudah mengetahui fasilitas dan akses umum yang ditawarkan.

Selanjutnya ialah kalian mesti melakukan perbandingan harga sewa antara satu rumah dengan rumah lainnya berdasarkan fasilitas dan akses umum dari masing-masing rumah.

Mengapa penting? Biar tidak rugi-rugi amat.

Perbandingan yang dilakukan pun berdasarkan poin yang sudah disebutkan di atas. Dan tentu saja disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki dan/atau dikeluarkan. Jangan maunya banyak tapi anggarannya sedikit, kenapa? Karena mustahil ๐Ÿ˜…

Survei Rumah secara Langsung


Saya yakin, di momen ini, kalian sudah mendapatkan beberapa pilihan (opsi) rumah yang ingin disewa.

Selanjutnya yakni atur jadwal pengecekan rumah sewa dengan pemilik rumah. Hari biasa di jam sore merupakan waktu yang tepat. Jika tidak memungkinkan, bisa diganti hari ke hari sabtu atau minggu (hari libur kerja).

Pengalaman saya, saya sendiri orangnya fleksibel. Boleh di hari kerja, mau itu pagi, siang, dan sore, gak masalah... kecuali malam karena malam hari mengurangi penglihatan saya mengenai kondisi rumah sewa tersebut. Apalagi situasi malam hari rawan dengan begal dan tindak kejahatan lainnya. Kita gak tahu niat jahat orang.

Oh iya, selama survei rumah berlangsung, perhatikan juga tinggi tanah rumah tersebut dan sekitarannya. Jika rendah, berarti rawan banjir.

Bagaimana dengan Lingkungan di Sekitar Rumah?


Suatu ketika, saya pernah mengecek langsung satu unit rumah sewa.

Awalnya, tidak ada yang aneh dari rumah tersebut kalau dilihat langsung dari foto dan video yang dikirimkan oleh pemilik rumah lewat WhatsApp (WA). Begitu dicek langsung, ternyata di depan perkarangan rumah ada gardu/trafo PLN.

Dari yang saya baca-baca di aplikasi Quora, trafo PLN ini berbahaya bagi manusia apabila terlalu berdekatan. Bisa menyebabkan kanker kalau tidak salah. Dan batas jaraknya adalah 5 meter dari rumah, sedangkan rumah yang saya cek tersebut hanya berjarak 2 meter dari pintu rumah.

Padahal rumah tersebut sudah sesuai dengan kriteria yang kami inginkan, dengan ciri-ciri: dekat ke mana pun, di pinggir jalan, apalagi harga sewanya murah. Cuma karena masalah trafo PLN, kami mengurungkan niat tersebut dan berganti pilihan ke rumah sewa lainnya ๐Ÿ˜“

Bagaimana Skema Pembayarannya?


Anggaplah kalian sudah cocok dengan satu buah rumah sewa. Di momen ini, jangan lupa untuk tanyakan bagaimana skema pembayarannya.

  • Sewanya per 6 bulan atau 12 bulan?
  • Ada biaya deposit di awal atau tidak?
  • Berapa lama tenggat bayar yang diperbolehkan?
  • Apakah ada denda karena terlambat membayar? Dan berapa biayanya?
  • Jika ada kerusakan pada rumah (bukan karena kesalahan si penyewa), apakah biaya perbaikannya ditanggung oleh pemilik rumah atau bagi dua?

Setelah mengetahui perihal di atas, artinya kalian bisa memperkirakan kesanggupan maupun rencana anggaran ke depannya.

Jika memungkinkan, sewalah barang 3 bulan terlebih dahulu untuk "merasakannya". Jika tidak cocok, tinggal cari dan pindah lagi. Kenapa? Karena kenyamanan keluarga kita di atas segala-galanya.

Sewa 3 atau 6 Bulan Terlebih Dahulu


Yang perlu dicatat adalah harga sewa rumah per bulan biasanya lebih mahal ketimbang per tahun.

Jika memungkinkan, sewalah barang 3 bulan terlebih dahulu untuk "merasakannya". Kalau cocok, langsung sewa per tahun.

Hal ini penting dilakukan karena kenyamanan dan keamanan keluarga kita di atas segala-galanya.

Kira-kira, Apakah Keluarga Nyaman?


Anggaplah pemilik rumah sewa tersebut menyepakati sewa 3 bulan lamanya. Selanjutnya, coba tanyakan ke keluarga apakah mereka merasa aman dan nyaman selama 3 bulan ke belakang?

Jika tidak ada kendala, segera lakukan masa sewa tahunan.

Membuat Surat Perjanjian Sewa Rumah


Surat perjanjian atas rumah yang disewakan, bisa dibuat setelah kalian yakin dengan rumah sewa tersebut.

Perjanjiannya meliputi banyak hal, seperti:

  • Tidak boleh diusir selama masa sewa;
  • Boleh atau tidaknya merenovasi rumah tsb;
  • Jika ada kerusakan karena beberapa bagian rumah sudah "dimakan umur" (genteng bocor misalnya padahal baru berjalan 2 bulan masa sewa), siapa yang bertanggungjawab atas biaya perbaikannya dan bagaimana pembagian pembayarannya;
  • Siapa yang membayar PBB rumah;
  • Dan beragam perjanjian lainnya.

Jika perlu, pembuatan dan penandatanganannya disaksikan langsung oleh orang kantor desa, RT, RW, notaris, atau pihak netral lainnya.

Ribet dan rumit, 'kan? Ya beginilah situasi dan kondisi yang terjadi bila ingin menyewa rumah.

Pada intinya, surat perjanjian ini akan membantu melindungi hak serta kewajiban kita dan pemilik rumah.

Cuma kalau memang tidak ingin membuat perjanjian atas rumah sewa tersebut, dengan kata lain cuma sebatas lisan, boleh-boleh saja, kok! Cuma ada resiko yang harus dihadapi suatu waktu.

Lapor Kepala Desa, RT, dan RW


"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi," pernah baca/dengar kalimat ini? Artinya: seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat ia hidup atau tinggal.

Salah satu cara "menjunjungnya" adalah melaporkan diri ke kantor desa, RT, atau RW setempat bahwasanya kalian sudah menyewa rumah di kampung tersebut.

Dengan begitu, mereka tidak terkejut atas kehadiran kalian di lingkungan mereka. Dalam melakukan administrasi pun dipermudah karena dari awal mereka merasa "dihargai" oleh kalian.

Sepele tapi berdampak signifikan bagi kehidupan.

Menyiapkan Dana untuk Mengisi Rumah


Yang terakhir adalah menyiapkan dana untuk mengisi rumah.

Bila pun tidak, tetap harus dipersiapkan uangnya untuk memindahkan barang dari rumah sewa lama ke rumah sewa yang baru dengan cara menyewa mobil angkut barang.

Biayanya berbeda-beda. Bisa dibayar per sekali jalan (trip) atau sekaligus.

Masalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rumah


Selain itu, yang perlu ditanyakan dan dipastikan lagi ialah apakah tagihan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) rumah sewa tersebut sudah dibayarkan atau belum. Dan bagaimana pembayarannya, bagi bayar atau ditanggung oleh salah satu pihak.

Beberapa profesi pekerjaan, misalkan anak kalian sedang melamar pekerjaan, memerlukan surat keterangan PBB rumah. Jika tidak ada, maka tidak loloslah dirinya di pekerjaan tersebut. Makanya, penting untuk ditanyakan dan dipastikan.

Hal ini pernah terjadi di lingkungan keluarga saya. Alhamdulillah dibantu oleh pihak pajak bagaimana cara menyelesaikannya.

Ada yang mau menambahkan? Boleh, banget!
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Blogger sejak 2014 - Suka Menulis, Membaca, SEO, Berbagi Cerita, Pengalaman, Eksplorasi, dan Kopi.

Posting Komentar untuk "13+ Tips Sebelum Menyewa Rumah: Murah, Aman, Nyaman"