Takengon Tak Sedingin Dulu, Dulu? Mengigil Sampai ke Tulang

Awal bulan Maret 2024, saya dan istri mengunjungi kota takengon dalam rangka "honeymoon" ๐Ÿ˜

Hehe, iya, kami baru saja menikah ๐Ÿ˜

Takengon Tak Sedingin Dulu, Dulu? Mengigil Sampai ke Tulang

Perjalanan kami dimulai dari kota lhokseumawe ke takengon selama 2,5 jam dengan menggunakan sepeda motor.

Alhamdulillah, selama di perjalanan, semuanya baik-baik saja. Kami juga sempat singgah di warung ngopi sambil meregangkan kaki yang sudah kebas.

Seru, 'lah, pokoknya!

Begitu sampai di takengon, tempat yang pertama kami cari adalah penginapan, Depik Inn namanya, sebuah homestay yang berlokasi di pinggir danau lut tawar, kota takengon.

Hari memasuki sore hari. Suasana yang awalnya panas, kini berubah menjadi gerimis dan sejuk (dingin). Jalan yang sebelumnya ramai, kini perlahan sepi.

Di Malam Harinya...


Begitu di malam hari, saya mulai gerah dan kepanasan. Aneh, ya. Padahal kami sedang di dataran tinggi yang dikelilingi oleh gunung-gunung besar.

Secara logika, seharusnya saya merasa kedinginan, bukannya kepanasan ๐Ÿ˜…

Di pagi harinya, tetap dingin, sih. Namun saya tidak menemukan rasa sejuk yang sama seperti beberapa tahun silam. Kalau dulu, di pukul 7 pagi saja, masih ada uap yang keluar dari mulut karena saking dinginnya. Dinginnya sampai ke tulang, sampai menggigil.

Dulu pun, tidur malam harus dilapisi dua (2) buah selimut tebal untuk menangkal dinginnya malam. Sekarang? Saya harus tidur dengan bertelanjang dada biar bisa merasakan sejuknya malam.

Pun ketika mandi di pagi hari. Bila dulu airnya harus dimasak, kini tak perlu dimasak. "Byurrr" langsung mandi sekujur badan!

Pokoknya, takengon tak sedingin dulu. Kalau dulu, menggigilnya sampai ke tulang.

Kenapa Takengon Tak Sedingin Dulu?


Satu hal yang paling mencolok ialah banyaknya pembangunan di kota takengon. Rumah, hotel, wisma, homestay, dll kini ada di mana-mana.

Kota takengon, dulunya didominasi oleh perkebunan, hutan, dan penghijauan lainnya.

Apa karena pembukaan lahan atau hutan? Atau karena disebabkan oleh pemanasan global? Entah 'lah, cuma Allah yang tahu.

Berani Bilang Takengon Tak Sedingin Dulu


Alasan mengapa saya berani mengeluarkan statement kalau kota takengon ndak sedingin dulu adalah karena kota takengon merupakan kampung halaman ibu saya, tepatnya di desa blang kolak 1, persis di tengah-tengah kota.

Dari kecil saya sudah sering dibawa ke rumah nenek. Saya ingat persis bagaimana situasi dan kondisi kota takengon pada saat itu, dan bisa membandingkannya dengan keadaan sekarang.

Dingin Mana dengan Danau Toba?


Setahun yang lalu, istri saya sempat liburan ke danau toba. Katanya, takengon lebih dingin dibandingkan danau toba.

Takengon Tak Sedingin Dulu, Dulu? Mengigil Sampai ke Tulang

Begitulah ceritanya...
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Blogger sejak 2014 - Suka Menulis, Membaca, SEO, Berbagi Cerita, Pengalaman, Eksplorasi, dan Kopi.

Posting Komentar untuk "Takengon Tak Sedingin Dulu, Dulu? Mengigil Sampai ke Tulang"