Pinjam Uang dengan Cara Jual Emas atau Uang Tunai?
Apabila suatu waktu ada orang mau pinjam uang ke kalian, maka, pilihan pinjaman jenis apa yang akan kalian gunakan?
Berikan ia emas sesuai nominal yang diinginkannya, lalu dijual olehnya ke toko emas agar ia mendapatkan uang tunai? Atau memberikannya uang tunai (cash) seperti pada umumnya?
Bingung dengan pertanyaan di atas?
1. Orang pinjam uang ke kamu, tapi kamu enggan memberikannya uang cash. Opsi dari kamu adalah kamu akan meminjamkannya emas sebanyak 2 gram untuk dijual olehnya agar dirinya mendapatkan uang cash. Dari sini, ia sudah mendapatkan uang tunai. Nantinya, orang tersebut harus mengembalikannya lagi ke kamu -- emas dengan berat 2 gram seperti sediakala.
2. Kamu memberikannya pinjaman uang dengan uang tunai. Jika yang dipinjam ialah Rp2 juta, maka nanti orang tersebut harus menggantikannya lagi dengan nominal Rp2 juta juga.
Opsi mana yang akan kamu pilih?
Kita bahas opsi kedua dulu, meminjamkannya uang dengan cara memberikannya uang tunai.
Kelebihannya adalah uangnya ada dan bisa diberikan saat itu juga. Kekurangannya ialah uang tersebut terpengaruh oleh inflasi sebuah negara.
Jika hari ini dia pinjam uang Rp2 juta, di mana dengan uang segini bisa mendapatkan 60 mangkok bakso, bayangkan kalau dibayarkannya 5 tahun ke depan? Jangankan 50 mangkok bakso, 40 mangkok saja mungkin sudah susah terbeli. Ngerinya inflasi ya begini.
Di atas adalah salah satu dari kekurangan dan resiko meminjamkan uang dengan cara memberikannya uang tunai (cash). Itu pun syukur-syukur orangnya mau menepati janjinya, misal janji digantikannya bulan depan, maka bulan depan juga digantikan. Kalau tidak? ๐
Selanjutnya, kita bahas opsi pertama, di mana kita meminjamkannya emas agar dijual oleh dirinya sendiri untuk mendapatkan uang tunai (cash).
Jika ditanya dan disuruh memilih, maka pilihan saya jatuh kepada opsi pertama ini. Saya memberikannya emas, menyuruhnya untuk menjualnya agar dia mendapatkan uang tunai.
Kenapa? Karena harga emas itu menetap dan terjaga, apalagi cenderung meninggi. Selain itu juga untuk menghindari yang namanya inflasi yang saya singgung di atas.
Tentu cerita peminjaman emas di atas terkesan ribet dan rumit karena harus ada "hitam di atas putih" alias perjanjian utang piutang, yang dibubuhi oleh materai Rp10.000.- Di mana harus ada saksi, serta foto dan video yang perlu didokumentasikan.
Sekarang mau pilih opsi yang mana? Jika saya sebagai orang yang meminjamkannya (pemberi utang), maka saya akan menerapkan cara pertama.
https://blue.kumparan.com/ |
Berikan ia emas sesuai nominal yang diinginkannya, lalu dijual olehnya ke toko emas agar ia mendapatkan uang tunai? Atau memberikannya uang tunai (cash) seperti pada umumnya?
Bingung dengan pertanyaan di atas?
1. Orang pinjam uang ke kamu, tapi kamu enggan memberikannya uang cash. Opsi dari kamu adalah kamu akan meminjamkannya emas sebanyak 2 gram untuk dijual olehnya agar dirinya mendapatkan uang cash. Dari sini, ia sudah mendapatkan uang tunai. Nantinya, orang tersebut harus mengembalikannya lagi ke kamu -- emas dengan berat 2 gram seperti sediakala.
2. Kamu memberikannya pinjaman uang dengan uang tunai. Jika yang dipinjam ialah Rp2 juta, maka nanti orang tersebut harus menggantikannya lagi dengan nominal Rp2 juta juga.
Opsi mana yang akan kamu pilih?
Pinjam Uang dengan Cara Jual Emas atau Uang Tunai?
Kita bahas opsi kedua dulu, meminjamkannya uang dengan cara memberikannya uang tunai.
Kelebihannya adalah uangnya ada dan bisa diberikan saat itu juga. Kekurangannya ialah uang tersebut terpengaruh oleh inflasi sebuah negara.
Jika hari ini dia pinjam uang Rp2 juta, di mana dengan uang segini bisa mendapatkan 60 mangkok bakso, bayangkan kalau dibayarkannya 5 tahun ke depan? Jangankan 50 mangkok bakso, 40 mangkok saja mungkin sudah susah terbeli. Ngerinya inflasi ya begini.
Di atas adalah salah satu dari kekurangan dan resiko meminjamkan uang dengan cara memberikannya uang tunai (cash). Itu pun syukur-syukur orangnya mau menepati janjinya, misal janji digantikannya bulan depan, maka bulan depan juga digantikan. Kalau tidak? ๐
Selanjutnya, kita bahas opsi pertama, di mana kita meminjamkannya emas agar dijual oleh dirinya sendiri untuk mendapatkan uang tunai (cash).
Jika ditanya dan disuruh memilih, maka pilihan saya jatuh kepada opsi pertama ini. Saya memberikannya emas, menyuruhnya untuk menjualnya agar dia mendapatkan uang tunai.
Kenapa? Karena harga emas itu menetap dan terjaga, apalagi cenderung meninggi. Selain itu juga untuk menghindari yang namanya inflasi yang saya singgung di atas.
Tentu cerita peminjaman emas di atas terkesan ribet dan rumit karena harus ada "hitam di atas putih" alias perjanjian utang piutang, yang dibubuhi oleh materai Rp10.000.- Di mana harus ada saksi, serta foto dan video yang perlu didokumentasikan.
Sekarang mau pilih opsi yang mana? Jika saya sebagai orang yang meminjamkannya (pemberi utang), maka saya akan menerapkan cara pertama.
Posting Komentar untuk "Pinjam Uang dengan Cara Jual Emas atau Uang Tunai?"
Posting Komentar
Jika ingin berkomentar, silakan pilih salah satunya:
(1.) Akun Google, (2.) Anonim, atau (3.) Nama (URL). Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu sebelum dipublikasikan. Terima kasih! ๐