Pengalaman Pakai Poco X3 Pro yang Dibeli secara Cash

September 2021, bulan di mana saya dilahirkan, saya menghadiahkan diri saya sendiri dengan HP terbaru dan terbaik di tahun tersebut, Xiaomi Poco X3 Pro 8/256 yang dibeli secara tunai (cash) dengan harga Rp3,9 juta.

Dibilang reward atas penghargaan diri sendiri yang sudah lelah bekerja? Bisa dibilang begitu ๐Ÿ˜ Soalnya selama 5 atau 6 tahun sebelumnya, saya menggunakan Vivo Y81.

Pengalaman Pakai Poco X3 Pro yang Dibeli secara Cash

Terhitung hari ini, sudah 3 tahun lamanya saya pakai HP tersebut. Ada kendala? Ada, baru saja terjadi, 30 menit yang lalu. Nanti saya ceritakan.

Kenapa Saya Pilih Poco X3 Pro?


Sebagaimana orang-orang pada umumnya, tentu sebelum dibeli, saya mengeceknya lebih dulu di berbagai website dan youtube. GSM Arena dan Jagat Review menjadi sumber informasi pertama dan terakhir yang saya jadikan patokan penilaian dari HP tersebut.

Spesifikasi yang ditawarkan sudah sangat bagus, khususnya untuk bermain game. Ditambah lagi sudah disematkannya chipset snapdragon 860 yang sangat bertenaga waktu itu. Mau game apapun, dibantai habis! Genshin Impact? Rata kanan!

Berdasarkan laporan dari Jagat Review pula, Xiaomi Poco X3 Pro pemenang No. 1 HP dengan harga Rp4 jutaan ke bawah. Artinya, orang yang punya budget Rp4 jutaan ke bawah, disarankan dan direkomendasikan untuk membeli HP ini.

Dibeli secara Cash lewat "Orang Dalam"


Ketika sudah memantapkan hati, mulailah saya bergerilya di toko online seperti Shopee dan Tokopedia. Dari apa yang saya lihat, harganya mengikuti harga resmi dari Xiaomi langsung yakni Rp3,9 juta.

Di momen ini, saya baru teringat dengan sepupu saya yang bekerja di toko fisik, yang menjual berbagai merek HP. Saya chat dong orangnya!

Saya: "Man, ada Poco X3 Pro gak di toko?"

Sepupu: "Ada, mau yang mana?"

Saya: "Yang RAM 8 GB penyimpanan 256 GB. Harganya berapa, man?"

Sepupu: "RAM 6 GB harganya Rp3,9 juta kalau yang RAM 8 GB harganya Rp4.150.000.-"

Saya: "Kok mahal man? Harga resminya aja Rp3,9 juta untuk yang 8/256 GB."

Setelah negosiasi alot, akhirnya, pihak toko "melepas" Poco X3 Pro tersebut dengan harga Rp3,9 juta mengikuti harga resmi (nasional) dari Xiaomi ๐Ÿ˜ RAM 8 GB storage 256 GB, cuy!

Di momen ini, sepupu saya bernegosiasi langsung dengan pemilik toko. Alhamdulillah si kokoh sepakat dengan harga nasional yang saya tawarkan tadi.

Setelah harga disepakati, sore itu juga saya langsung datang ke toko fisiknya. Karena masih kurang percaya, saya tanya lagi harga pastinya berapa. Dan memang benar dilepas di harga Rp3,9 juta. Oke. Deal? Deal.

Setelah dibayar, Poco X3 Pro pun dibawa ke depan saya. Saya buka (unboxing) dan daftarkan sendiri akun Google saya ke HP tersebut. Insya Allah saya mengerti dan paham hal-hal "remeh" seperti ini ๐Ÿ˜

Pengalaman Bermain Game di Poco X3 Pro


Saya agak lupa! Seingat saya beberapa game berat yang berhasil saya install dan mainkan di Poco X3 Pro adalah PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG), Genshin Impact, dan Asphalt 9.

Semuanya berjalan mulus. Ngelag? Sama sekali tidak kecuali karena jaringan kuota data dan WIFI yang bermasalah.

Apalagi game sekelas Mobile Legends, jangan ditanya! Game yang cukup ringan mengingat Poco X3 Pro sudah terpasang chipet snapdragon 860! ๐Ÿ˜Ž

Kamera yang OKE untuk Foto dan Video


Dari yang saya dengar-dengar, segmen Poco X3 Pro diperuntukkan untuk orang-orang yang suka bermain game. Tapi kok hasil kameranya (foto dan videonya) bagus-bagus? Ya itu, inilah alasan kenapa saya membeli Poco X3 Pro!

Hasil fotonya sudah sangat jernih dan hasil videonya yang anti-getaran (OIS) untuk perekaman video 1080p dengan 60 fps.

Kita semua tahu 'lah, ya, kalau sebuah HP Android yang dari awal memang diperuntukkan untuk gaming pasti kameranya "dilemahkan". Nyatanya tidak terjadi di Poco X3 Pro.

Mungkin, kekurangan Poco X3 Pro yang bisa saya sampaikan adalah kelemahan kameranya ketika malam hari. Mau itu foto atau video, pasti agak butek. Saya sangat maklum akan hal ini.

Poco X3 Pro Mulai Error


Setidaknya, ada 2 permasalahan utama Xiaomi Poco X3 Pro yang sering disebut-sebut di berbagai forum atau komunitas gaming mengenai Poco X3 Pro. Pertama, body belakang HP-nya bergetar apabila suara musik dibesarkan. Kedua, Poco X3 Pro rawan mati total (matot).

Alhamdulillah, selama 3 tahun pemakaian, permasalahan No. 2 belum saya alami. Akan tetapi untuk No. 1, memang begitu dari awalnya.

Masalahnya adalah 30 menit yang lalu, Poco X3 Pro saya mengalami error. Saya tidak tahu bagian mananya yang error, apakah bagian dari aplikasi (software) atau ada kerusakan di bagian perangkat kerasnya (hardware).

Situasinya, HP tiba-tiba berlayar putih (BIRU lebih tepatnya) dan ada suara "beep" yang panjang.

Karena takut kenapa-napa, akhirnya, terpaksa saya matikan secara manual dengan cara menekan tombol power (dipendam). Begitu dihidupkan ulang (restart paksa), barulah HP ini berjalan normal seperti sebelumnya.

Pengalaman Pakai Poco X3 Pro 3 Tahun


Setelah dipakai 3 tahun, alhamdulillah saya sangat merasa puas. Dari segi desain dan fitur yang ditawarkan, semuanya tercukupi.

HP-nya berat? Sebagian penggunanya mungkin merasa HP ini terlalu berat. Saya akui, memang iya. Tapi okelah, masalah itu "tertutupi" dengan spesifikasi yang sangat gahar.

Penilaian pribadi saya mengenai Poco X3 Pro adalah 9,5 dari 10. Nyaris sempurna mengingat fitur dan spesifikasinya sudah memenuhi kebutuhan saya sehari-hari.
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Blogger sejak 2014 - Suka Menulis, Membaca, SEO, Berbagi Cerita, Pengalaman, Eksplorasi, dan Kopi.

Posting Komentar untuk "Pengalaman Pakai Poco X3 Pro yang Dibeli secara Cash"